Jenis Pakan Ikan Lele

JENIS PAKAN IKAN LELE

Dalam usaha pembesaran, biasanya pembudidaya memberikan dua jenis pakan, yaitu makanan pokok berupa pelet ikan tipe FF999, 781-SP, 781-2, dan 781 serta pakan alternatif atau tambahan. 
Pemberian pakan tambahan selain bertujuan untuk menghemat biaya pakan, juga untuk menggenjot pertumbuhan lele. Pakan tambahan tersebut bisa berupa keongmas, bekicot, limbah peternakan, limbah pemotongan hewan, limbah ikan, dan ikan sisa tangkapan nelayan.


Pakan alternatif 

1.    Keong mas dan Bekicot

 Keong mas dan bekicot mengandung protein yang tinggi dan sangat baik untuk memacu pertumbuhan lele. Keongmas dan bekicot merupakan hama dan sekaligus musuh petani. Jadi, pemanfaatan keongmas dan bekicot sebagai makanan tambahan lele mempunyai fungsi ganda, selain memberantas hama tanaman, juga untuk menghemat biaya pembelian pakan.
 Sebelum diberikan ke lele, cangkang keongmas atau bekicot harus dipecah, kemudan dagingnya dipisahkan dari cangkang tersebut. Agar pemberian pakan merata, sebaiknya cincang daging bekicot atau keong mas terlebih dahulu sebelum diberikan ke lele. Tebarkan daging tersebut secara merata ke dalam kolam pembesaran. Ukuran bibit lele yang sudah bias diberi pakan tambahan yakni sebesar jari kelingking.

2.   Limbah Peternakan

Limbah yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya lele berupa ayam mati yang dapat diperoleh di tempat penampungan atau pada tukang potong ayam. Ayam tersebutbiasanya mati akibat terjepit atau berdesak-desakan selama dalam perjalanan menuju tempat pemotongan.
 Ayam mati tidak bisa langsung diberikan ke lele. Ayam harus dibakar hingga bulunya habis . Setelah itu, ceburkan ayam ke dalam kolam. Lele akan segera memakan santapan tersebut hingga habis. Pemberian pakan ini tidak boleh melebihi kebutuhan lele. Sisa pakan yang berlebih bisa mencemari dan mengotori air kolam. Kolam yangkotor mengundang tumbuhnya berbagai bibit penyakit.

3.   Limbah Pemotongan Hewan

Ada dua macam limbah pemotongan hewan yang bisa diberikan ke lele, yaitu darah dan jeroan hewan. Darah hewan sangat baik untuk pertumbuhan bibit lele karena mengandung gizi yang tinggi. Darah hewan yang bisa diambil di antaranya darah kambing, darah sapi, atau kumpulan darah ayam potong. Sebelum diberikan, darahtersebut harus direbus hingga beku atau menggumpal (marus). Namun, pemberian marus ini agak riskan, karena air cepat kotor. Karena itu, marus harus dicampur dengan pakan utama berupa pelet yang diseduh dengan air panas.

Selain darah, jeroan ayam potong juga bisa diberikan sebagai pakan lele. Limbah pemotongan hewan ini bisa diperoleh di tempat pemotongan hewan atau ayampotong.

4.   Limbah Ikan dan Sisa Tangkapan Nelayan

 Limbah ini bisa diperoleh di penjual ikan atau pada usaha pemindangan ikan. Pemanfaatan limbah ikan ini, selain baik untuk pertumbuhan lele, juga merupakan cara menghemat biaya pemeliharaan, karena limbah ikan tidak diperjualbelikan ataubisa diperoleh Cuma-Cuma.
 Jika lokasi usaha budidaya lele dekat dengan pantai, pembudidaya lele dapat memanfaatkan ikan sisa tangkapan nelayan yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi oleh manusia. Ikan ini harganya tidak mahal dan baik digunakan untuk mempercepat pertumbuhan lele. Ikan tersebut bisa langsung diberikan ke lele. Namun, jika ukurannya cukup besar, sebaiknya cincang terlebih dahulu.


SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar